Apa Saja Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja?

Apa Saja Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja?


Hello, Sobat NgeKer! Siapa yang tidak ingin sukses dalam karirnya? Untuk mencapai kesuksesan dalam karir, ada beberapa hal yang harus dilakukan, salah satunya adalah melewati tahapan wawancara kerja dengan baik. Sayangnya, banyak orang sering melakukan kesalahan yang dapat mengurangi peluang mereka untuk diterima dalam pekerjaan yang diinginkan. Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas apa saja kesalahan yang harus dihindari saat wawancara kerja agar Sobat NgeKer lebih siap dalam menghadapi tahapan ini. Simak baik-baik, ya!

Tidak Memahami Profil Perusahaan

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan oleh calon pekerja adalah tidak memahami profil perusahaan yang akan diwawancarai. Ketika datang ke tahap wawancara kerja, penting bagi Sobat NgeKer untuk mengetahui latar belakang perusahaan, visi dan misi, serta jenis produk atau jasa yang dihasilkan. Dengan memahami profil perusahaan, Sobat NgeKer dapat menunjukkan bahwa dirinya memang benar-benar tertarik dengan pekerjaan tersebut dan siap untuk berkontribusi secara maksimal.

Tidak Mempersiapkan Jawaban Terkait Pertanyaan Umum

Ada beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan oleh pewawancara saat wawancara kerja, seperti tentang pengalaman kerja, alasan ingin bekerja di perusahaan tersebut, kelebihan dan kelemahan diri, dan lain sebagainya. Namun, sayangnya, banyak calon pekerja yang tidak mempersiapkan jawaban terkait pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik. Akibatnya, mereka cenderung merasa gugup dan kurang percaya diri saat menjawab pertanyaan tersebut. Untuk menghindari hal tersebut, Sobat NgeKer sebaiknya mempersiapkan jawaban terkait pertanyaan umum tersebut dengan matang.

Terlalu Fokus pada Gaji

Tentu saja, gaji adalah salah satu hal yang penting dalam memilih pekerjaan. Namun, saat tahap wawancara kerja, terlalu fokus pada gaji bisa menjadi kesalahan yang fatal. Karena jika Sobat NgeKer terlihat terlalu fokus pada gaji, maka perusahaan bisa berpikir bahwa dirinya hanya ingin bergabung karena alasan finansial semata, bukan karena benar-benar tertarik dengan pekerjaan tersebut dan siap untuk berkontribusi secara maksimal.

Tidak Mengenakan Pakaian yang Sesuai

Penampilan memang bukan segalanya, tetapi penampilan yang rapi dan sopan sangat penting saat wawancara kerja. Terkadang, banyak calon pekerja yang tidak mengenakan pakaian yang sesuai saat wawancara kerja, misalnya menggunakan pakaian yang terlalu ketat atau terlalu santai. Hal ini dapat memberikan kesan buruk pada pewawancara dan mengurangi peluang Sobat NgeKer untuk diterima. Oleh karena itu, sebaiknya Sobat NgeKer memilih pakaian yang rapi, sopan, dan sesuai dengan dress code perusahaan yang akan diwawancarai.

Tidak Mengirimkan Surat Terima Kasih Setelah Wawancara

Setelah selesai melakukan wawancara kerja, penting bagi Sobat NgeKer untuk mengirimkan surat terima kasih kepada pewawancara. Hal ini dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer sangat tertarik dengan pekerjaan tersebut dan menghargai waktu yang telah diberikan oleh pewawancara. Namun, sayangnya, banyak calon pekerja yang tidak melakukan hal ini. Sehingga, mereka kehilangan kesempatan untuk menunjukkan kesan positif pada pewawancara.

Tidak Menunjukkan Komunikasi yang Baik

Kemampuan komunikasi yang baik sangat penting dalam sebuah pekerjaan. Namun, sayangnya, banyak calon pekerja yang tidak menunjukkan kemampuan komunikasi yang baik saat wawancara kerja. Mereka mungkin terlalu pendiam, atau bahkan terlalu banyak bicara hingga mengganggu pembicaraan. Sebaiknya, Sobat NgeKer harus menunjukkan kemampuan komunikasi yang baik, seperti mendengarkan dengan seksama dan memberikan respons yang jelas dan to the point.

Tidak Menyampaikan Pertanyaan yang Relevan

Saat di akhir wawancara kerja, biasanya pewawancara akan memberikan kesempatan bagi Sobat NgeKer untuk menanyakan pertanyaan. Namun, sayangnya, banyak calon pekerja yang tidak menyampaikan pertanyaan yang relevan dan menunjukkan ketertarikan mereka terhadap pekerjaan tersebut. Sebaiknya, Sobat NgeKer harus menyiapkan pertanyaan yang relevan dan menunjukkan ketertarikan mereka terhadap pekerjaan tersebut.

Tidak Mempelajari Job Description dengan Baik

Sebelum datang ke wawancara kerja, Sobat NgeKer harus mempelajari job description dengan baik. Hal ini akan membantu Sobat NgeKer dalam mempersiapkan diri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Selain itu, dengan memahami job description, Sobat NgeKer juga dapat menunjukkan bahwa dirinya memang benar-benar tertarik dengan pekerjaan tersebut dan siap untuk berkontribusi secara maksimal.

Tidak Menunjukkan Sikap Positif

Sikap positif sangat penting dalam sebuah pekerjaan. Oleh karena itu, penting bagi Sobat NgeKer untuk menunjukkan sikap positif saat wawancara kerja. Mereka harus menunjukkan bahwa dirinya antusias, ramah, dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Dengan menunjukkan sikap positif, Sobat NgeKer dapat menarik perhatian pewawancara dan meningkatkan kesempatan mereka untuk diterima di pekerjaan tersebut.

Tidak Mempersiapkan Pertanyaan dan Jawaban yang Mungkin Diajukan

Sebelum datang ke wawancara kerja, Sobat NgeKer sebaiknya mempersiapkan pertanyaan dan jawaban yang mungkin diajukan oleh pewawancara. Dengan mempersiapkan diri, Sobat NgeKer dapat menjawab pertanyaan dengan lebih baik dan menunjukkan bahwa mereka benar-benar tertarik dengan pekerjaan tersebut. Selain itu, dengan mempersiapkan diri, Sobat NgeKer juga dapat mengurangi rasa gugup dan meningkatkan kepercayaan diri.

Tidak Mengetahui Perusahaan dengan Baik

Sebelum datang ke wawancara kerja, Sobat NgeKer sebaiknya mempelajari perusahaan dengan baik. Hal ini dapat membantu Sobat NgeKer dalam mempersiapkan diri dan menunjukkan bahwa mereka benar-benar tertarik dengan perusahaan tersebut. Selain itu, dengan mengetahui perusahaan dengan baik, Sobat NgeKer juga dapat menunjukkan bahwa mereka siap untuk berkontribusi dan beradaptasi dengan budaya perusahaan.

Tidak Memiliki CV dan Portofolio yang Menarik

CV dan portofolio merupakan salah satu hal yang paling penting dalam sebuah wawancara kerja. Namun, sayangnya, banyak calon pekerja yang tidak memiliki CV dan portofolio yang menarik. Oleh karena itu, sebelum datang ke wawancara kerja, Sobat NgeKer sebaiknya mempersiapkan CV dan portofolio yang menarik. CV dan portofolio yang menarik dapat membantu Sobat NgeKer untuk memperlihatkan kemampuan dan pengalaman kerja mereka dengan lebih jelas dan menarik.

Tidak Mengatur Waktu dengan Baik

Keterlambatan dapat memberikan kesan buruk pada pewawancara dan mengurangi peluang Sobat NgeKer untuk diterima di pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya Sobat NgeKer mengatur waktu dengan baik dan datang tepat waktu untuk wawancara kerja. Selain itu, Sobat NgeKer juga sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik sebelum wawancara dimulai.

Tidak Memperlihatkan Keahlian yang Dibutuhkan

Keahlian yang dibutuhkan dalam sebuah pekerjaan dapat berbeda-beda tergantung pada jenis pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, sebelum datang ke wawancara kerja, Sobat NgeKer sebaiknya mempelajari keahlian yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut. Selain itu, Sobat NgeKer juga harus memperlihatkan keahlian yang dibutuhkan pada pewawancara agar dapat meningkatkan peluang mereka untuk diterima di pekerjaan tersebut.

Tidak Menunjukkan Kepribadian yang Sesuai dengan Perusahaan

Selain keahlian, kepribadian juga sangat penting dalam sebuah wawancara kerja. Pewawancara biasanya akan mencari calon pekerja yang memiliki kepribadian yang sesuai dengan budaya perusahaan. Oleh karena itu, sebaiknya Sobat NgeKer mempelajari budaya perusahaan dan menunjukkan kepribadian yang sesuai dengan perusahaan tersebut. Jangan lupa untuk tetap menjadi diri sendiri, namun juga menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan.

Tidak Menjaga Etika dalam Berbicara dan Bertindak

Etika dalam berbicara dan bertindak sangat penting dalam sebuah wawancara kerja. Sebaiknya Sobat NgeKer menjaga etika dalam berbicara dan bertindak selama wawancara berlangsung. Jangan menggunakan bahasa yang kasar atau mengkritik perusahaan atau pewawancara. Selain itu, jangan lupa untuk berterima kasih pada pewawancara setelah wawancara selesai.

Tidak Menjaga Penampilan dengan Baik

Penampilan merupakan hal yang penting dalam sebuah wawancara kerja. Sebaiknya Sobat NgeKer menjaga penampilan dengan baik selama wawancara berlangsung. Pakailah pakaian yang rapi dan sopan, bersihkan kuku, dan jangan gunakan parfum atau wewangian yang terlalu kuat. Penampilan yang baik dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer serius dan profesional dalam mencari pekerjaan.

Tidak Menunjukkan Kesiapan untuk Belajar

Banyak perusahaan mencari calon pekerja yang siap untuk belajar dan mengembangkan diri. Oleh karena itu, sebaiknya Sobat NgeKer menunjukkan kesiapan untuk belajar selama wawancara berlangsung. Misalnya, Sobat NgeKer dapat bertanya tentang pelatihan atau pengembangan karir yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Hal ini dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer siap untuk belajar dan berkembang di perusahaan tersebut.

Tidak Menunjukkan Enthusiasm yang Cukup

Enthusiasm atau semangat yang cukup dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer benar-benar tertarik dengan pekerjaan tersebut. Sebaiknya Sobat NgeKer menunjukkan enthusiasm yang cukup selama wawancara berlangsung. Misalnya, Sobat NgeKer dapat bertanya tentang proyek atau tugas yang menarik di perusahaan tersebut. Hal ini dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer benar-benar tertarik dan ingin berkontribusi di perusahaan tersebut.

Tidak Menunjukkan Kemampuan untuk Bekerja dalam Tim

Banyak perusahaan mencari calon pekerja yang dapat bekerja dalam tim dengan baik. Oleh karena itu, sebaiknya Sobat NgeKer menunjukkan kemampuan untuk bekerja dalam tim selama wawancara berlangsung. Misalnya, Sobat NgeKer dapat menyebutkan pengalaman bekerja dalam tim di pekerjaan sebelumnya atau bertanya tentang struktur tim di perusahaan tersebut. Hal ini dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer dapat bekerja dengan baik dalam tim dan dapat berkontribusi secara positif di perusahaan tersebut.

Tidak Mengajukan Pertanyaan yang Tepat

Selama wawancara, Sobat NgeKer juga harus mengajukan pertanyaan yang tepat kepada pewawancara. Pertanyaan yang baik dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer tertarik dengan perusahaan tersebut dan memahami pekerjaan yang ditawarkan. Selain itu, pertanyaan yang baik juga dapat membantu Sobat NgeKer mempelajari lebih lanjut tentang perusahaan dan pekerjaan yang ditawarkan.

Tidak Mempersiapkan Jawaban untuk Pertanyaan yang Mungkin Ditanyakan

Selain mengajukan pertanyaan, Sobat NgeKer juga harus mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh pewawancara. Pertanyaan yang sering ditanyakan meliputi tentang pengalaman kerja sebelumnya, kelebihan dan kelemahan, serta alasan ingin bergabung dengan perusahaan tersebut. Dengan mempersiapkan jawaban yang baik, Sobat NgeKer dapat menunjukkan keahlian dan kualifikasi yang dimiliki untuk pekerjaan tersebut.

Tidak Mengirimkan Terima Kasih Setelah Wawancara

Setelah wawancara, sebaiknya Sobat NgeKer mengirimkan terima kasih kepada pewawancara. Hal ini dapat menunjukkan rasa terima kasih atas kesempatan wawancara yang diberikan serta menunjukkan keseriusan Sobat NgeKer dalam mencari pekerjaan. Sobat NgeKer dapat mengirimkan terima kasih melalui email atau surat, dan sebaiknya mengirimkan terima kasih dalam waktu 24 jam setelah wawancara.

Tidak Mengetahui Posisi dan Perusahaan yang Dilamar

Sebelum wawancara, sebaiknya Sobat NgeKer mempelajari posisi dan perusahaan yang dilamar. Hal ini dapat membantu Sobat NgeKer mempersiapkan diri dengan baik untuk wawancara. Misalnya, Sobat NgeKer dapat mempelajari visi dan misi perusahaan, produk atau layanan yang ditawarkan, serta posisi yang dilamar. Dengan mempelajari hal-hal tersebut, Sobat NgeKer dapat menunjukkan bahwa dirinya benar-benar tertarik dengan perusahaan tersebut dan memahami pekerjaan yang ditawarkan.

Tidak Membawa Dokumen Penting

Selama wawancara, Sobat NgeKer mungkin diminta untuk membawa dokumen penting seperti CV atau portofolio. Oleh karena itu, sebaiknya Sobat NgeKer mempersiapkan dokumen tersebut sebelum wawancara. Pastikan bahwa dokumen tersebut lengkap dan diperbarui. Selain itu, Sobat NgeKer juga dapat membawa catatan atau pensil untuk mencatat hal-hal penting selama wawancara.

Tidak Mengikuti Instruksi yang Diberikan

Selama wawancara, pewawancara mungkin memberikan instruksi tertentu kepada Sobat NgeKer. Misalnya, pewawancara meminta Sobat NgeKer untuk membawa dokumen tertentu atau menghubungi mereka setelah wawancara selesai. Sebaiknya Sobat NgeKer mengikuti instruksi tersebut dengan baik untuk menunjukkan keseriusan dalam mencari pekerjaan dan menghargai waktu pewawancara.

Tidak Memperlihatkan Ekspresi Wajah yang Sesuai

Saat wawancara, ekspresi wajah Sobat NgeKer juga dapat memberikan pengaruh. Sebaiknya Sobat NgeKer memperlihatkan ekspresi yang positif dan sopan selama wawancara. Misalnya, tersenyum dan mengangguk saat pewawancara berbicara. Hal ini dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer memiliki sikap yang positif dan sopan serta memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik.

Tidak Memperlihatkan Sikap yang Tepat

Sikap yang tepat juga sangat penting selama wawancara. Sebaiknya Sobat NgeKer memperlihatkan sikap yang sopan, ramah, dan profesional selama wawancara. Hindari sikap yang terlalu santai atau bahkan terlalu tegang. Dengan memperlihatkan sikap yang tepat, Sobat NgeKer dapat menunjukkan bahwa dirinya adalah kandidat yang cocok untuk perusahaan tersebut.

Tidak Menyampaikan Pertanyaan atau Kekhawatiran

Selama wawancara, Sobat NgeKer juga sebaiknya menyampaikan pertanyaan atau kekhawatiran yang dimilikinya terkait dengan pekerjaan atau perusahaan tersebut. Hal ini dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer memiliki minat yang besar untuk bergabung dengan perusahaan tersebut serta ingin memastikan bahwa pekerjaan tersebut cocok untuk dirinya. Selain itu, pewawancara juga dapat memberikan informasi yang lebih jelas terkait dengan pekerjaan atau perusahaan tersebut.

Tidak Menunjukkan Kemampuan Berkomunikasi yang Baik

Kemampuan berkomunikasi yang baik juga sangat penting selama wawancara. Sebaiknya Sobat NgeKer memperlihatkan kemampuan berkomunikasi yang baik selama wawancara. Misalnya, dengan menjawab pertanyaan secara jelas dan singkat serta menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami. Hal ini dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik serta cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan kemampuan berkomunikasi yang baik.

Tidak Memperlihatkan Kesiapan untuk Menerima Umpan Balik

Saat wawancara, pewawancara mungkin memberikan umpan balik terkait dengan performa Sobat NgeKer selama wawancara. Sebaiknya Sobat NgeKer memperlihatkan kesiapan untuk menerima umpan balik tersebut dengan baik. Hindari sikap yang defensif atau merasa tersinggung jika mendapat kritik atau umpan balik dari pewawancara. Sebaliknya, Sobat NgeKer sebaiknya memperlihatkan sikap yang terbuka dan siap untuk memperbaiki performanya di masa depan.

Tidak Mempersiapkan Pertanyaan untuk Pewawancara

Selama wawancara, pewawancara mungkin memberikan kesempatan untuk Sobat NgeKer untuk menanyakan pertanyaan terkait pekerjaan atau perusahaan tersebut. Sebaiknya Sobat NgeKer mempersiapkan beberapa pertanyaan terlebih dahulu untuk menghindari kesulitan dalam menemukan pertanyaan yang tepat saat wawancara berlangsung. Pertanyaan yang baik dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer memiliki minat yang besar terhadap pekerjaan atau perusahaan tersebut.

Tidak Menunjukkan Keinginan untuk Belajar dan Berkembang

Sebagai calon karyawan, Sobat NgeKer sebaiknya menunjukkan keinginan untuk belajar dan berkembang selama wawancara. Misalnya, Sobat NgeKer dapat menyampaikan minat untuk mengikuti pelatihan atau kursus untuk meningkatkan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer memiliki sikap yang proaktif dalam meningkatkan kemampuan serta siap untuk berkontribusi dalam perusahaan tersebut.

Tidak Menunjukkan Minat yang Tepat terhadap Pekerjaan atau Perusahaan Tersebut

Selama wawancara, Sobat NgeKer juga sebaiknya menunjukkan minat yang tepat terhadap pekerjaan atau perusahaan tersebut. Hindari menunjukkan kesan bahwa Sobat NgeKer hanya mencari pekerjaan semata tanpa memiliki minat atau pemahaman yang baik terkait dengan pekerjaan atau perusahaan tersebut. Dengan menunjukkan minat yang tepat, Sobat NgeKer dapat menunjukkan bahwa dirinya adalah kandidat yang cocok untuk pekerjaan atau perusahaan tersebut.

Tidak Mencari Informasi Terkait Pekerjaan atau Perusahaan Tersebut Sebelum Wawancara

Sebelum wawancara, Sobat NgeKer sebaiknya mencari informasi terkait pekerjaan atau perusahaan tersebut. Misalnya, mencari informasi terkait visi dan misi perusahaan, budaya kerja, dan kebijakan perusahaan. Hal ini dapat membantu Sobat NgeKer untuk mempersiapkan diri dengan baik serta menunjukkan minat dan pemahaman yang baik terhadap pekerjaan atau perusahaan tersebut.

Tidak Menunjukkan Kemampuan untuk Bekerja dalam Tim

Banyak perusahaan mencari karyawan yang memiliki kemampuan untuk bekerja dalam tim. Sebaiknya Sobat NgeKer menunjukkan kemampuan untuk bekerja dalam tim selama wawancara. Misalnya, dengan memberikan contoh saat Sobat NgeKer bekerja dalam tim dalam proyek sebelumnya serta menjelaskan bagaimana Sobat NgeKer berkontribusi dalam tim tersebut. Menunjukkan kemampuan untuk bekerja dalam tim dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer dapat beradaptasi dengan baik dalam lingkungan kerja dan dapat menjadi karyawan yang produktif.

Tidak Menunjukkan Sikap Profesional

Saat wawancara, Sobat NgeKer sebaiknya menunjukkan sikap yang profesional. Hindari menggunakan bahasa yang kurang sopan atau melakukan hal-hal yang tidak pantas seperti makan atau minum selama wawancara berlangsung. Menunjukkan sikap profesional dapat memberikan kesan positif pada pewawancara serta menunjukkan bahwa Sobat NgeKer serius dalam menghadapi wawancara kerja tersebut.

Tidak Mengirimkan Follow-up Email atau Surat Terima Kasih Setelah Wawancara

Saat wawancara selesai, Sobat NgeKer sebaiknya mengirimkan follow-up email atau surat terima kasih kepada pewawancara. Hal ini dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer menghargai kesempatan wawancara tersebut serta menunjukkan sikap yang sopan dan profesional. Follow-up email atau surat terima kasih juga dapat memberikan kesempatan untuk menambahkan informasi yang mungkin belum sempat disampaikan selama wawancara.

Tidak Memberikan Jawaban yang Spesifik dan Relevan

Saat pewawancara memberikan pertanyaan, Sobat NgeKer sebaiknya memberikan jawaban yang spesifik dan relevan terhadap pertanyaan tersebut. Hindari memberikan jawaban yang tidak jelas atau terlalu umum. Jawaban yang spesifik dan relevan dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer memiliki pemahaman yang baik terkait dengan pekerjaan atau perusahaan tersebut serta dapat memberikan kesan positif pada pewawancara.

Tidak Menjaga Kontak Mata

Saat wawancara berlangsung, Sobat NgeKer sebaiknya menjaga kontak mata dengan pewawancara. Menjaga kontak mata dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer percaya diri serta menunjukkan sikap yang positif. Hindari melihat ke samping atau ke bawah selama wawancara berlangsung.

Tidak Menjelaskan Riwayat Kerja dengan Jelas dan Tepat

Saat pewawancara menanyakan tentang riwayat kerja, Sobat NgeKer sebaiknya menjelaskan dengan jelas dan tepat. Hindari memberikan jawaban yang tidak terkait atau memberikan informasi yang salah. Menjelaskan riwayat kerja dengan jelas dan tepat dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer memiliki pengalaman yang sesuai dengan pekerjaan atau perusahaan tersebut.

Tidak Menjelaskan Kelebihan dan Kekurangan dengan Jujur

Saat pewawancara menanyakan tentang kelebihan dan kekurangan, Sobat NgeKer sebaiknya menjelaskan dengan jujur. Hindari memberikan jawaban yang tidak relevan atau memberikan kelebihan yang terlalu. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dengan jujur dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer memiliki sikap yang jujur dan terbuka serta dapat memberikan gambaran yang lebih jelas terkait dengan kepribadian dan kemampuan Sobat NgeKer.

Tidak Mempersiapkan Pertanyaan untuk Pewawancara

Saat pewawancara memberikan kesempatan untuk Sobat NgeKer untuk menanyakan sesuatu, sebaiknya Sobat NgeKer sudah mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan. Hal ini dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer serius dalam menghadapi wawancara kerja tersebut serta menunjukkan ketertarikan terhadap perusahaan tersebut.

Tidak Menjaga Pakaian dengan Rapi dan Bersih

Saat wawancara kerja, Sobat NgeKer sebaiknya mengenakan pakaian yang rapi dan bersih. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu santai atau kurang pantas. Menjaga pakaian dengan rapi dan bersih dapat menunjukkan bahwa Sobat NgeKer menghargai kesempatan wawancara tersebut serta menunjukkan sikap yang profesional.

Tidak Mencantumkan Referensi atau Rekomendasi

Saat mengirimkan lamaran kerja, Sobat NgeKer sebaiknya mencantumkan referensi atau rekomendasi dari orang-orang yang dikenal di bidang tersebut. Hal ini dapat memberikan kesan positif serta dapat meningkatkan kepercayaan dari pihak perusahaan terhadap Sobat NgeKer.

Tidak Mengenali Perusahaan dengan Baik

Sebelum wawancara kerja dilakukan, Sobat NgeKer sebaiknya mencari informasi terkait dengan perusahaan tersebut. Hal ini dapat membantu Sobat NgeKer untuk lebih mengenal perusahaan serta dapat memberikan gambaran terkait dengan kebutuhan atau keinginan perusahaan tersebut. Tidak mengenali perusahaan dengan baik dapat memberikan kesan negatif pada pewawancara dan dapat mempengaruhi keputusan akhir.

Tidak Fokus dan Tidak Tenang

selama wawancara berlangsung. Namun, Sobat NgeKer dapat menghindari kesalahan-kesalahan tersebut dengan cara melakukan persiapan yang baik sebelum wawancara dilakukan, menunjukkan sikap yang profesional, memberikan jawaban yang spesifik dan relevan, serta fokus dan tenang selama wawancara berlangsung.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, Sobat NgeKer dapat meningkatkan peluang untuk diterima sebagai karyawan di perusahaan yang diinginkan. Oleh karena itu, persiapkan diri dengan baik, kenali diri sendiri, dan tetap percaya diri selama wawancara berlangsung. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat NgeKer yang sedang mencari pekerjaan. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Share:

Post a Comment

Top Ads

Responsive Ads

Middle Ads 1

Responsive Ads

Middle Ads 2

Responsive Ads

Bottom Ads

Responsive Ads